Chipset merupakan kumpulan dari IC yang ukurannya sangat kecil yang sering disebut sebagai chips. Chips ini saling bekerjasama antara satu dengan lainnya agar dapat menunjang kinerja perangkat keras komputer. Selain itu, chipset sendiri bertindak sebagai layaknya polisi lalu lintas yang tugasnya mengarahkan aliran data serta menentukan perangkat mana saja yang didukung personal komputer.
Misalnya saja, chipset bertugas untuk mengarahkan data dari CPU (processor) untuk menuju perangkat lain seperti kartu VGA atau RAM. Chips terdapat di dalam Motherboard, dan di dalam Motherboard itu ada banyak sekali Chips yang salin terhubung. Bila satu Chips rusak, maka hampir bisa dipastikan komputer tidak akan bisa digunakan.
Desain chipset modern biasanya dipisahkan menjadi dua sirkuit terintegrasi besar, yang terhubung. Ini dikenal sebagai jembatan utara dan jembatan selatan. Bagian-bagian ini mempertahankan fungsi khusus dalam chipset dan fungsinya dijelaskan secara rinci di bawah ini:
Jembatan utara terhubung langsung dengan CPU, menjadikannya yang paling penting dalam kelompok komponen yang membentuk Chipset. Jembatan utara dikenal sebagai MCH pada Intel (Memory Controller Hub) atau papan northbridge.
Northbridge bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan pengiriman informasi paling penting dan tercepat dari CPU ke komponen lain (RAM, kartu grafis, dll.) atau sebaliknya. Karena pentingnya dalam arsitektur motherboard, jembatan utara terus berkembang oleh pengembang yang berbeda seperti AMD atau Intel.
Contoh sederhana dari evolusi ini adalah peningkatan kapasitas bus jembatan utara, yang lebih dari satu dekade lalu hanya sekitar 400 Mhz, sedangkan yang modern mencapai frekuensi di atas 5 Ghz.
Input Controller Hub (ICH) dalam sistem Intel, southbrige, atau konsentrator kontrol input), bertugas mengoordinasikan dan mengendalikan kapasitas yang lebih lambat dari berbagai perangkat yang terhubung ke jembatan utara, seperti USB, BIOS, koneksi ethernet, dll.
Jembatan selatan melakukan semua ini tanpa terhubung langsung ke CPU, karena mengikuti dari jembatan utara. Dengan cara ini, south bridge dapat bertindak sebagai Chipset pendukung untuk north bridge. Karena pengoperasian dan desainnya tidak distandarisasi, model motherboard mungkin berbeda-beda.
Jenis utama Chipset yang tersedia di pasaran adalah yang dikembangkan oleh Intel Corporation dan Advanced Micro Devices (AMD). Keduanya menawarkan keluarga motherboard dengan chipset khusus sesuai dengan jangkauan dan kebutuhan pengguna yaitu:
Raksasa multinasional Intel telah berfokus pada pembuatan produk yang cukup standar yang dapat disesuaikan dengan berbagai perangkat dan memori yang tersedia di pasar (dan bukan hanya CPU). Beberapa desain chipset Intel adalah:
Chipset Intel baru tidak hanya berfokus pada pemeliharaan pengoperasian dan kompatibilitas yang baik dengan perangkat, memori, dan CPU. Ini juga menjanjikan dukungan untuk koneksi yang lebih cepat melalui 2.5G Ethernet atau Wifi 6.
Chipset Intel Z490 adalah Chipset serbaguna yang menggunakan track jenis PCIe 3.0 yang juga memungkinkan penyesuaian konfigurasi yang lebih besar. Dengan demikian, memungkinkan entri memori dalam 1×16 atau bahkan dalam 2×4 plus 1×8 tanpa kehilangan stabilitas atau mengurangi kinerjanya.
Penentuan pilihan pada chipset terkadang punya faktor penting untuk memenuhi kemudahan IClovers pada PC yang ingin kalian bangun, karena setidaknya ada beberapa fitur inti yang dibawa salah satu chipset, ataupun yang tidak dibawa pada chipset motherboard untuk dukung kinerja sempurna prosesor terbaru AMD. Berikut beberapa generasi chipset AMD:
Motherboard yang memiliki nama awal A320 biasanya hadir sebagai mobo entry level, dimana salah satu fitur inti yang tidak dibawa oleh mobo dengan chipset tersebut adalah ketiadaan fitur Overclocking. Artinya bahwa jika kalian punya prosesor Ryzen yang punya fitur OC, maka kalian tidak bisa memanfaatkan fitur tersebut sepenuhnya pada mobo yang punya basis A320.
Disamping itu, pilihan konektivitas juga terbatas, seperti total USB yang hanya memiliki pilihan default hingga 9 port, ketiadaan dukungan SLI maupun Crossfire untuk multi-GPU, maupun fitur extra AMD StoreMi ataupun Precision Boost Overdrive.
Intinya, mobo ini bisa ideal buat pengguna yang menginginkan pilihan sederhana yang hanya dukung prosesor secara default dan punya harga murah dibawah 1 jutaan. Kalian bisa memanfaatkan mobo ini untuk dukungan prosesor yang punya iGPU, yang tentu aja bakal memberikan nilai yang jauh lebih hemat anggaran.
Sedangkan untuk mobo dengan pilihan Chipset B350, ini bisa dikatakan sebagai mobo kelas menengah generasi pertama yang memiliki dukungan fitur lebih baik dibanding seri A320, seperti fitur Overclocking CPU, jumlah port USB yang lebih besar, maupun dukungan crossfire ataupun SLI untuk multi-GPU.
Seri ini sebenarnya masih terhitung sangat layak untuk hari ini, termasuk masih mendukung prosesor Ryzen 3000, cuman kalian pastinya perlu update bios terlebih dahulu. Disamping itu, seri ini juga tidak mendukung beberapa fitur istimewa seperti AMD StoreMi ataupun Precision Boost Overdrive. Harga yang ditawarkan berkisar antara 1 juta hingga 2 jutaan, meskipun beberapa produsen punya pilihan premium yang memiliki harga lebih tinggi diatas 2 jutaan.
Sedangkan untuk B450, seri ini merupakan penerus B350 yang sedikit lebih tua, termasuk dukungan fitur istimewa AMD Store ataupun Precision Boost Overdrive. Cuman, secara utuh fitur yang dibawa B450 hampir sama dengan seri B350, meskipun beberapa produsen terkadang menambahkan lebih banyak pilihan port maupun dukungan memori yang lebih tinggi.
Harga yang ditawarkannya pun bisa sama dengan seri B350, dan terkadang seri mobo B450 bisa jadi Sweetspot bagi konsumen yang menginginkan banyak fitur cukup lengkap namun hadir dengan nilai harga terjangkau, mulai dari 1 jutaan hingga 2 jutaan, meskipun terkadang ada beberapa pilihan premium yang punya diatas harga 2 jutaan.
Seri ini merupakan Chipset enthusiast unggulan generasi pertama, dimana apa yang menjadikannya istimewa adalah dukungan banyak konektivitas yang jauh lebih banyak, dukungan memori maupun storage maupun slot PCIe yang lebih lengkap dan tentu saja pilihan premium yang bisa bawa sisi estetika jauh lebih berkelas.
Intinya, Chipset ini punya kombinasi hebat antara kegunaan maupun sesempurnaan dari desain maupun nilai extra lainnya, meskipun seri tersebut tidak mendukung fitur istimewa AMD StoreMi ataupun Precision Boost Overdrive. Sedangkan untuk urusan harga, seri ini bisa memiliki kisaran harga diatas 2 jutaan.
Chipset X470 merupakan generasi penerus X370, yang membawa lebih banyak fitur seru, meskipun secara keseluruhan mungkin masih terasa sama, termasuk dukungan Port USB hingga 14 port dan hingga 6 port untuk SATA.
Dan biasanya, seri ini punya dukungan terbaik untuk menyempurnakan kinerja, termasuk dukungan memori yang lebih tinggi, fitur premium yang jauh lebih ideal, dan juga dukungan AMD StoreMi ataupun Precision Boost Overdrive. Cuman, harga pastinya memiliki kisaran yang jauh lebih mahal, dimana rata-rata mobo berbasis Chipset X470 punya nilai diatas 3 jutaan.
Chipset X570 merupakan solusi paling ampuh untuk kebutuhan mobo enthusiast adalah seri X570. Seri ini membawa sejarah tersendiri sebagai yang pertama dukung PCIe 4.0, jumlah port USB maupun storage yang juga lebih banyak, termasuk juga dukung kinerja SSD Gen 4.0 paling cepat hari ini.
Chipset X570 bisa menjadi jawaban paling ideal bagi kalian yang menginginkan banyak hal seru, bahkan bisa memberikan manfaat nyata untuk kinerja sistem jauh lebih efektif. Cuman, harga yang ditawarkan tentu tidak datang dengan murah, dimana pilihan terendah pada mobo berbasis Chipset X570 punya kisaran harga 4 jutaan.